Rabu, 02 Maret 2011

LAPORAN KEGIATAN PBA DESA SAWANGAN KECAMATAN PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH


LAPORAN PELAKSANAAN
PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA)
DI DESA SAWANGAN
 KECAMATAN PANINGGARAN
 KABUPATEN PEKALONGAN
 TAHUN 2010


 
 











Oleh :
TIM ” Generasi Cerdas ”

LEMBAGA PENGABDIAN  MASYARAKAT
KELOMPOK BELAJAR DAN PERPUSTAKAAN
” GENERASI CERDAS ”
DESA SAWANGAN KEC. PANINGGARAN KAB. PEKALONGAN
TAHUN 2010


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Penuntasan Buta Aksara (PBA) LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT KELOMPOK BELAJAR DAN PERPUSTAKAAN ” GENERASI CERDAS ” Desa Sawangan, Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan tahun 2010 di Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan telah disahkan pada :

Hari              :
Tanggal        :



Kepala Desa



YUSUP
                                                                          













KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Penelitian Penuntasan Buta Aksara (PBA) LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT KELOMPOK BELAJAR DAN PERPUSTAKAAN ” GENERASI CERDAS ”  di Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan dapat terselesaikan dengan lancar.
Sehubungan dengan telah terlaksananya Program Kerja maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA Selaku Bupati Pekalongan.
2.      H.Mulyono,S. Pd selaku Kepala UPTD Pendidikan Dasar Kec. Paninggaran.
3.      Yusup Selaku Kepala Desa Sawangan..
4.      Segenap pengurus Sanggar Belajar dan Perpustakaan ”Generasi Cerdas ” Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan.
5.      Segenap Perangkat Desa Sawangan yang telah memberikan informasi.
6.      Seluruh Warga Masyarakat Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran yang kami hormati dan kami banggakan.
7.      Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu terlaksananya Program  ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Disadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak.
Semoga Laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, utamanya para praktisi pendidikan keaksaraan dan akademisi.

                                                                                                                 Pekalongan, 11 November 2010

                                                                                   

TIM ” Generasi Cerdas ”  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................2
KATA PENGANTAR ......................................................................... 3
DAFTAR ISI ....................................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................6
BAB I :     PENDAHULUAN................................................................7
A. Latar Belakang ................................................................. 7
B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan ............... 8
C. Kegiatan PBA .................................................................. 9
D. Tempat Pelaksanaan PBA .................................................13
E. Waktu Pelaksanaan PBA .................................................. 13
F. Rencana Kegiatan Penyelengaraan Pendidikan Keaksaraan ........ 13
BAB II :   PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN........................................................................... 15
A. Pendataan Calon Warga Belajar ................................................ 15
B. Pembentukan Kelompok Belajar ................................................ 15
C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 15
D. Tempat Dan Waktu Pembelajaaran ............................................ 17
E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran .................................... 18
F. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran ....................................... 19
G. Faktor Pendukung Dan Penghambat ........................................... 19
H. Upaya Mengatasi Masalah .......................................................... 21
BAB III :  PENUTUP.......................................................................................22
A. Simpulan .................................................................................... 22
B. Rekomendasi .............................................................................. 23
C. Kata Penutup .............................................................................. 24
LAMPIRAN – LAMPIRAN



DAFTAR LAMPIRAN – LAMPIRAN

1.      Daftar calon warga belajar. (lampiran 1)
2.      Daftar warga belajar yang mengikuti pembelajaran. (lampiran 2)
3.      Daftar warga belajar lulus evaluasi. (lampiran 3)
4.      Rekapitulasi jumlah warga belajar lulus evaluasi. (lampiran 4)
5.      Lembaga Pengabdian Masyarakat Kelompok Belajar dan Perpustakaan ” GENERASI CERDAS ” Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. (lampiran 5).
6.      Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga belajar berdasarkan status keaksaraan.
7.      Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga belajar berdasarkan jenis kelamin.
8.      Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga belajar berdasarkan umur.
9.      Rekapitulasi hasil evaluasi.
10.  Daftar warga belajar berdasarkan kelompok belajar.
11.  Foto kopi Kegiatan.
12.  Rencana awal dan kesepakatan belajar.
13.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
14.  Bahan Ajar.
15.  Tanda terima ATK kelompok belajar.
16.  Daftar hadir warga belajar.
17.  Daftar hadir tutor.
18.  Daftar hadir keterampilan belajar.
19.  Daftar hadir warga belajaryang mengikuti ujian.
20.  Foto-foto kegiatan.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia belum sepenuhnya merata dan juga belum dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat khususnya yang berada di desa. Pembangunan merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa serta membutuhkan kerja keras dan pengabdian seluruh masyarakat. Apabila pembangunan tidak berjalan lancar, maka hal ini  akan berdampak pada penurunan tingkat urbanisasi masyarakat desa ke kota untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Hal ini tentunya akan dapat menghambat kelancaran pembangunan, utamanya pembangunan masyarakat di desa. Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) adalah kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat desa.
Lembaga Pengabdian Masyarakat Kelompok Belajar dan Perpustakaan ” GENERASI CERDAS ” Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan untuk mendidik pemuda agar berjiwa penuh pengabdian serta kegairahan untuk meneliti dan memiliki sikap tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Kelompok Belajar dan Perpustakaan bagi usaha pembangunan nasional dan daerah ini perlu ditingkatkan peranannya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Oleh karena itu pemuda dituntut untuk lebih berorientasi dan menyerasikan perannya terhadap kebutuhan pembangunan, sehingga dapat menghasilkan pemuda yang dapat menghayati dan mengatasi problema pembangunan dan kemasyarakatan serta berfungsi sebagai penerus pembangunan. Hal ini sangat penting, karena pada akhirnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu harus diabadikan untuk kemaslahatan bersama dan pembangunan manusia seutuhnya.
Salah satu bagian penting problem pembangunan yang perlu mendapatkan perhatian serius dan partisipasi dari Kelompok Belajar dan Perpustakaan adalah percepatan penuntasan penduduk buta aksara di Desa setempat
Dengan keterbatasan Sumber Daya manusia (SDM) yang dimiliki, maka diperlukan kerja keras dengan perencanaan yang matang untuk mewujudkan Desa Sawangan bebas buta aksara dalam waktu cepat. Kenyataan inilah yang mendorong pentingnya dilakukan kerjasama dengan pihak Dinas Pendidikan dalam penanganan program percepatan penuntasan buta aksara di Kabupaten Pekalongan karena ketersediaan SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya cukup memadai.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kegiatan Penuntasan Buta Aksara yang merupakan kerjasama Lembaga Pengabdian Masyarakat Kelompok Belajar dan Perpustakaan ” GENERASI CERDAS ” Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan diharapkan mampu menjadi strategi andalan serta dapat dijadikan sebagai modal alternatif yang efektif dan efisien bagi pemerintah dalam upaya mempercepat penuntasan buta aksara di Kabupaten Pekalongan, sehingga obsesi Kabupaten Pekalongan bebas buta aksara di tahun 2010 benar-benar dapat terwujud.

B.     Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
(I) Tujuan Umum
a         Melaksanakan Pembangunan bidang Pengabdian Masyarakat.
b        Sebagai proses pendewasaan pemuda dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku secara realistis dan akademis yang dilandasi dengan semangat dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat.
c         Sebagai proses pembelajaran kepada pemuda dalam mengimplementasikan perannya  kepada masyarakat secara langsung.
d        Sebagai proses pendidikan bagi pemuda agar berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
e         Membentuk pemuda yang berilmu, cakap, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f         Membentuk pemuda penerus pembangunan yang mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
g        Mendekatkan Lembaga Pengabdian Masyarakat Kelompok Belajar dan Perpustakaan ” GENERASI CERDAS ” Desa Sawangan dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.
(II) Tujuan Khusus
a         Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Desa Sawangan.
b        Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Kabupaten Pekalongan dan Jawa Tengah bebas buta aksara tahun 2010.

C.    Kegiatan PBA

1.      Deskripsi Situasi dan Lokasi Desa Sawangan
Desa Sawangan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paninggaran, yang dipimpin/dikepalai oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak Yusup.
a.       Batas – batas wilayah Desa Sawangan
§ Sebelah Utara              : Desa Bedagung
§ Sebelah Selatan           : Desa Lumeneng dan desa Tanggeran.
§ Sebelah Barat              : Desa Paninggaran
§ Sebelah Timur             : Desa Botosari

b.      Luas daerah Desa Sawangan
   Sawangan adalah sebuah desa dengan  luas ± 1104,27 Ha, dan jumlah penduduk 2865 orang. Wilayahnya berada dilereng gunung. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mayoritas penduduknya beragama islam.
c.       Orbitrasi
Orbitrasi merupakan jarak dari pusat pemerintahan, meliputi :
§  jarak ke ibu kota kecamatan terdekat                   : 2 Km
§  jarak ke ibu kota kabupaten terdekat                    : 26Km
d.      Pembagian Wilayah
Desa Sawangan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan yang mempunyai 5 wilayah, yang masing – masing di bawah pimpinan kepala dukuh.
Tabel 1. Persebaran RT di desa Paninggaran
No
Dukuh Warga
Kadus
Jumlah RT
1.
Dk. Sidamaju
Yahya
2 RT
2.
Dk. Kauman
Ahmad Nafis
4 RT
3.
Dk. Tengah
Lukman Hakim
4 RT
4.
Dk. Kembang
Ahmad Saifuddin
4 RT
5.
Dk. Sikele
Tarmadi
1 RT
Sumber : Data Potensi Desa Sawangan, Per November 2010

Kegiatan PBA dilaksanakan selama 45 hari, mulai tanggal 20 September 2010 sampai dengan 11 November 2010  di Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan.



PETA DESA SAWANGAN


Rencana Kegiatan PBA

Adapun rencana kegiatan PBA antara lain meliputi kegiatan:

1. Identifikasi Keaksaraan
Warga Belajar yang dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran adalah yang termasuk dalam kelompok ”DO”, ”Buta Aksara Murni”, “PBA 1” dan “PBA2”.

2. Membuat Kesepakatan Belajar
Pembuatan kesepakatan tentang waktu dan tempat pembelajaran dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dengan calon warga belajar. Penentuan kesepakatan belajar disesuaikan dengan calon warga belajar agar kegiatan pembelajaran tidak mengganggu kegiatan rutin warga belajar.
Kesepakatan tentang bahan ajar juga didiskusikan dengan calon belajar. Bahan ajar disesuaikan kebutuhan dan minat warga belajar agar dalam pembelajaran, warga belajar mempunyai inisiatif dan tidak cepat bosan.

3. Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun oleh tutor dan didiskusikan bersama dengan warga belajar. Rencana pembelajaran memuat aktifitas membaca, menulis, berhitung,dankomunakasi sesuai dengan topik pembelajaran yang telah dipilih dan disepakati warga belajar.

4. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan sesuai kesepakatan warga dan setelah melalui tiga kegiatan sebelumnya yang telah diuraikan di atas.

5. Kegiatan-kegiatan lain di samping kegiatan PBA
Sosialisasi dengan warga-warga lain selain calon warga belajar dilakukan dengan ikut dalam kegiatan sehari-hari di Desa Sawangan. Diantaranya, mengajar PAUD setempat, memberi pelajaran tambahan bagi anak-anak sekolah, panitia peringatan Gelar Seni Budaya, kegiatan keagamaan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kemasyarakatan selama tidak mengganggu kegiatan PBA.

D.    Tempat Pelaksanaan PBA
Tempat pelaksanaan kegiatan PBA (Penuntasan Buta Aksara) akan disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar, yang kemudian akan di bentuk kelompok belajar. Tempat pembelajaran itu hendaknya dekat dengan pemukiman warga, dan memiliki sarana dan prasarana serta kondisi yang mendukung proses pembelajaran tersebut.

E.     Waktu Pelaksanaan PBA
Kegiatan PBA dilaksanakan selama 45 hari, mulai tanggal 20 September 2010 sampai dengan 11 November 2010  di Desa Sawangan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan.
Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan waktu yang disepakati warga belajar dengan beberapa pertimbangan, yakni waktu tersebut adalah waktu yang sangat kondusif untuk melakukan proses pembelajaran serta diharapkankan pada waktu itu semua warga dapat menghadiri kegiatan belajar.
Pelaksanaan pembelajaran PBA dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan. Kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan dua sampai empat kali dalam satu minggu. Adapun pelaksanaan  ujian PBA dilaksanakan pada tanggal 5-7 November 2010.   

F.     Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Sosialisasi dengan warga setempat diperlukan dalam langkah awal penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. Dengan penjelasan yang jelas tentang kegiatan Penuntasan Buta Aksara dan memberikan pengertian pentingnya pendidikan bagi warga, diharapkan kegiatan ini didukung penuh oleh warga setempat, baik oleh calon warga belajar atau warga lain. Karena kegiatan ini ditujukan untuk orang dewasa (14-45 tahun) yang belum bisa membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang merupakan lanjutan dari PBA tahap 2, sambutan positif dari warga menjadi hal yang paling penting. Warga yang mau bekerja sama diharapkan mampu menyukseskan kegiatan ini. Dan untuk mengajak warga agar bisa bekerja sama, keikutsertaan pemuda dalam kegiatan kemasyarakatan, misalnya kegiatan keagamaan atau kegiatan sehari-hari warga setempat menjadi langkah yang bisa dilakukan.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan yang akan diadakan disesusaikan dengan metodologi keaksaraan fungsional, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada minat dan kebutuhan warga belajar dengan memperhatikan konsep belajar untuk orang dewasa (andragogi) sebagai berikut :
a.       Pembelajaran berorientasi pada masalah yang dihadapi warga belajar (problem oriented).
b.      Pembelajaran berorientasi pada pengalaman sendiri warga belajar (experiences oriented).
c.       Warga belajar bebas untuk belajar sesuai dengan pengalamannya, dan pengalaman bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.
d.      Tujuan pembelajaran ditentukan dan disetujui warga belajar melalui kontrak belajar (learning Contract).
e.       Warga Belajar memperoleh umpan balik tentang pencapaian tujuan pembelajaran.
f.       Motivasi instrinsik menghasilkan pembelajaran lebih mudah diserap dan lebih permanen.
g.      Bahan ajar lebih mudah dipelajari oleh WB apabila sesuai dengan kebiasaannya.
h.      Partisipasi aktif setiap WB dalam proses pembelajaran memperbaiki ingatan mereka.


BAB II
PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

A.    Pendataan Calon Warga Belajar
Pendataan calon warga belajar dilakukan sehari setelah penerjunan. Pendataan yang berlangsung selama 7 hari dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya koordinasi dengan Kepala Desa yang diteruskan ke tiap-tiap RT, dukuh, koordinasi dengan tim penggerak PKK, koordinasi dengan tim PLS di UPDT Kecamatan Paninggaran, dan juga dengan cara pendekatan personal (door to door) ke rumah masing-masing calon warga belajar, serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Data yang pertama didapat berjumlah 98 warga buta aksara. Namun setelah dilakukan pendataan ulang dimasyarakat, didapat data warga belajar valid sebanyak 118 orang. (data terlampir)

B.     Pembentukan Kelompok Belajar
Data valid calon warga belajar yang didapat dengan metode yang telah disebutkan dan telah di-cross-check diklasifikasikan sesuai dengan alamat calon warga belajar. Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut memudahkan dalam pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan kelompok belajar dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga belajar.
Setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Warga Belajar, maka dibentuk 6 kelompok belajar, yaitu kelompok Sidamaju, Kauman, Tengah, Kembang (Atas), Kembang (Bawah) dan Sikele. Masing-masing kelompok terdiri atas kurang lebih 6 sampai 18 orang. Kelompok Sidamaju bertempat di rumah ibu Umi Zidah, kelompok Kauman bertempat di rumah mbak Sri Umiyati, kelompok Tengah bertempat di PAUD Berkembang, kelompok Kembang (Atas) bertempat dirumah ibu Kholifah, kelompok Kembang (Bawah) bertempat dirumah bapak Talbi dan kelompok Sikele bertempat dirumah ibu Saodah.



C.    Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran dalam kelompok belajar keaksaraan fungsional terdiri atas lima kegiatan yaitu kegiatan komunukasi, menulis, membaca, berhitung, dan keterampilan fungsional. Langkah tersebut bukanlah langkah yang baku atau kaku yang harus selalu berurutan, melainkan dapat dilakukan secara acak.
Banyak variasi tentang metode yang dapat digunakan tutor dalam membelanjarkan WB. Ketepatan penggunaan beberapa metode dan teknik pembelajaran sangat tergantung dengan kemampuan dasar yang sudah dimiliki WB, serta minat dan kebutuhan WB. Oleh karena itu keanekaragaman metode bisa digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat, dan kebutuhan WB.
Metodologi pembelajaran keaksaraan yang digunakan antara lain:
1.      Menggunakan bahasa daerah setempat (lokal) sebagai bahasa pengantar agar warga belajar lebih cepat  memahami materi pembelajaran.
2.      Menggunakan materi pembelajaran berupa peristiwa atau permasalahan yang berasal dari warga belajar.
3.      Memberi kesempatan kepada setiap warga belajar untuk menulis dan membaca sendiri sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.
4.      Membantu warga belajar agar percaya diri dan merasa senang  bahwa mereka bisa menulis dan membaca.
5.      Mengajarkan keterampilan menulis dan membaca sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
6.      Menggunakan sarana dan media pembelajaran seperti buku bacaan, booklet, leaflet, dll sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
7.      Memberi semangat kepada setiap warga belajar untuk saling membantu warga belajar lainnya yang belum bisa menulis dan membaca.
8.      Melakukan kegiatan pembelajaran menulis dan membaca berulang-ulang dengan tema yang berbeda-beda agar warga belajar tidak cepat bosan.

Selama proses pembelajaran terjadi banyak perubahan kemampuan warga belajar. Beberapa ada yang mangalami perkembangan pesat dan ada juga yang masih terhambat. Kendala-kendala yang paling sering terjadi adalah kendala penglihatan yang sudah tidak normal karena faktor usia dan ingatan. Langkah-langkah yang diambil untuk menyeimbangkan perkembangan kemampuan belajar adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan motivasi secara personal kepada para warga belajar yang masih mengalami kesulitan dalam menerima bahan ajar dikarenakan dua faktor di atas.
2.      Meminjami alat bantu penglihatan seadanya jika memungkinkan.
3.      Bahan Ajar tematik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran diperbanyak dan dibagikan dengan maksud agar bisa dipelajari sendiri oleh warga belajar di rumah masing-masing.
4.      Warga belajar yang sudah mengalami perkembangan pesat dan dilihat sudah mampu membaca, menulis dan berhitung diberi kesempatan mengajari warga belajar yang belum bisa. Jadi, suasana yang tercipta bukanlah suasana belajar-mengajar antara tutor dan warga belajar, melainkan suasana diskusi dan belajar bersama antara tutor dan warga belajar. Hal tersebut juga untuk menghindari rasa minder karena bebrapa warga belajar lebih nyaman bertanya pada sesama warga belajar daripada bertanya kepada tutor.
5.      Memberikan pembelajaran private kepada warga belajar yang dirasa masih kurang mampu. belajar.

D.    Tempat Dan Waktu Pembelajaaran
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran PBA disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar.
Jadwal kegiatan pembelajaran masing-masing kelompok belajar adalah sebagai berikut.
No
NAMA
TEMPAT
WAKTU
1
Dk. Sidamaju
Rumah Ibu Umi Zidah
Selasa dan Kamis pukul 19.30-21.00
2
Dk. Kauman
Rumah Mbak Sri Umiyati
Senin dan Kamis, pukul 19.30-21.00
3
Dk. Tengah
PAUD Berkembang
Senin,Rabu,Sabtu, pukul 13.00-15.00
4
Dk. Kembang (Atas)
Rumah Ibu Kholifah
Senin dan Selasa pukul 13.00-15.00
5
Dk. Kembang (Bawah)
Rumah Bapak Talbi
Minggu dan Rabu pukul 19.30-21.00
6
Dk. Sikele
Rumah Ibu Saodah
Minggu pukul 19.30 dan Rabu pukul 20.00


E.     Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran

1.Tahapan Penilaian Dalam Pendidikan Keaksaraan.
a.       Penilaian sebelum proses pembelajaran :
Kemampuan awal setiap WB pada saat masuk kelompok belajar tidaklah sama. Setiap WB mempunyai kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang belum mengenal aksara sama sekali sampai dengan yang sudah mengetahui keaksaraan dalam standar tertentu. Kemampuan awal setiap WB, baik pada ketrampilan CALISTUNG dasarnya maupun  minat dan kebutuhan fungsionalnya dapat dinilai sejak pertama kali pembelajaran dimulai.
b.      Penilaian selama proses pembelajaran
Selama proses pembelajaran, dapat dilihat perkembangan tiap warga belajar. Peningkatan kemampuan belajar sudah dapat terlihat setelah pembelajaran berlangsung selama 2 minggu.
Peningkatan yang terjadi pada kemampuan warga belajar dapat digolongkan sebagai berikut:
1)      Warga belajar yang semula buta aksara murni, setelah 2 minggu pembelajaran sudah bisa menuliskan ke-26 alphabet dengan lancar. Hal ini didapat setelah diberi kopian bahan ajar tematik yang berupa tabel huruf dan angka.
2)      Dalam proses pembelajaran, warga belajar juga diajari bagaimana cara menggunakan jari tangan untuk menghitung perkalian diatas 6 dan kurang dari 10.
3)      Warga belajar dengan status keaksaraan DO 2, DO 3, PBA 1 dan PBA 2 mampu membaca dan menulis lebih baik dan lebih cepat.
c.       Penilaian akhir pembelajaran
Setelah pembelajaran keaksaraan yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, kemampuan keaksaraan tiap WB mengalami kemajuan yang bervariasi. Dan untuk menciptakan standard kemampuan WB, ujian diadakan serentak. Ujian dilaksanakan pada tanggal 5-7 November 2010 dan diberikan tenggang waktu untuk dilakukannya remidi bagi WB yang belum memenuhi standar lulus evaluasi sampai tanggal 9 November 2010.

F.     Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran
Tingkat pencapaian hasil pembelajaran (nilai akhir) diperoleh dari penilaian secara tidak langsung setiap pertemuan pembelajaran serta hasil ujian akhir. Bagi WB yang lulus dengan kriteria bersyarat (menguasai calistung) akan memperoleh PBA III sebagai bukti pencapaian belajar tingkat dasar.
Dari 78 warga belajar yang mengikuti kegiatan pembelajaran, dapat dilihat peningkatan kemampuan yang terjadi. Dari yang semula murni buta aksara, setelah pembelajaran berlangsung sudah bisa menuliskan nama, umur, tempat tinggal dan juga satu kalimat lengkap yang terdiri atas minimal 7 kata. Warga belajar juga mampu membaca kembali apa yang sudah ditulis dengan baik.

G.    Faktor Pendukung dan Penghambat
1.      Faktor Pendukung
a)      Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama Islam taat. Sehingga tercipta suasana aman, nyaman, dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PBA.
b)      Kerjasama yang baik yang terjalin antara warga, perangkat desa, termasuk dalam hal ini Kepala Desa dan Ketua RT/RW dan Tim PBA itu sendiri.
c)      Sudah tersedianya data calon warga belajar yang dimiliki untuk  Sawangan. Pendataan calon warga belajar yang dilakukan Tim berdasar data tersebut. Dengan kuota 1 pemuda diharapkan mampu mengentaskan 10 orang buta aksara. Jumlah warga belajar yang harus dientaskan adalah 78 orang. Pemenuhan kuota warga belajar itu dibantu oleh Kader PKK setempat. Pencapaian kuota sisa dilakukan dengan berbagai cara yang sudah dijelaskan di atas.
d)     Wilayah desa Sawangan sangat luas. Dengan pembagian pemusatan penduduk yang hanya ada di 6 lokasi, memudahkan tim PBA dalam pendataan dan pengumpulan calon warga belajar. Dan juga dalam pembagian kerja dan waktu kegiatan pembelajaran.
e)      Warga yang mau berkumpuldisatutempat untuk mengikuti PBA.
f)       Status keaksaraan warga belajar mayoritas DO 3 dan PBA 2. Hal tersebut memudahkan dalam proses kegiatan pembelajaran karena mereka sudah mempunyai dasar keaksaraan. Warga belajar tersebut dibantu untuk mengingat penggunaan aksara dan cara berhitung yang sudah lama tidak mereka gunakan.

2.      Faktor Penghambat
Hambatan pelaksanaan program Pemberantasan Buta Aksara antara lain adalah:
a.       Lokasi desa dengan jalan naik turun mempersulit perjalanan menuju tempat pembelajaran.
b.      Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca, menulis dan berhitung yang diselenggarakan melalui PBA.
c.       Dalam pendataan calon warga belajar yang dilakukan door to door, sebagian besar warga menutupi status keaksaraan masing-masing. Walaupun nama mereka tercantum dalam daftar nama yang diberikan ketua RT/RW, calon warga mengaku tidak buta aksara dan menolak mengikuti kegiatan pembelajaran. Calon warga belajar yang sudah terdata, beberapa menolak mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan malu.
d.      Warga belajar yang rata-rata berumur kurang lebih 30 tahun jarang mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan mempunyai balita.
e.       Mata pencaharian warga belajar yang mayoritas petani menyulitkan dalam pembagian waktu pembelajaran.
f.       Setiap pembelajaran akan dimulai Warga Belajar belum ada di tempat pembelajaran, sehingga tutor atau pengajar harus mengumumkan terlebih dahulu kepada warga belajar untuk segara datang ke tempat pembelajaran.
g.      Terbatasnya alat transportasi yang tersedia menyulitkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

H.    Upaya Mengatasi Masalah
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut di atas antara lain:
  1. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan kerumah-rumah untuk bersilaturahmi serta memberikan pengarahan dan pengertian akan pentingnya pendidikan.
  2. Mengadakan kegiatan-kegiatan di luar PBA yang mampu mempererat hubungan dengan WB seperti Posyandu, Mengajar di PAUD, pengajian, kegiatan 17an, pemberian ketrampilankepada warga belajar agar menarik perhatian ibu-ibu sehingga tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
  3. Bantuan kepala desa, ketua RT/RW sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.
  4. Meminta bantuan warga sekitar dalam memperlancar jalannya kegiatan ini, semisal meminjam motor warga sekitar posko untuk tambahan alat transportasi, meminjam peralatan untuk praktik keterampilan warga belajar.
  5. Memberikan pengertian pada Warga Belajar  bahwa waktu pembelajaran hanya sebentar jadi di harapkan warga belajar datang lebih awal.
  6. Ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. dan setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar selanjutnya.



BAB    III
PENUTUP

A.  Simpulan
1.      Sebagian besar penduduk Desa Sawangan bermata pencaharian sebagai petani. Tata Desa Sawangan teratur, sehingga memudahkan dalam proses pendataan. Selain itu, pelaksanaan PBA ini sangat tepat waktu, karena pada bulan Oktober_november merupakan masa menunggu panen sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dengan masa panen.
Jumlah warga belajar yang mengikuti pembelajaran dan mengikuti ujian PBA III berjumlah 78 orang. Proses pelaksanaan pembelajaran PBA dilaksanakan di 6 tempat. Adapun perincian pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
No
NAMA
TEMPAT
WAKTU
1
Dk. Sidamaju
Rumah Ibu Umi Zidah
Selasa dan Kamis pukul 19.30-21.00
2
Dk. Kauman
Rumah Mbak Sri Umiyati
Senin dan Kamis, pukul 19.30-21.00
3
Dk. Tengah
PAUD Berkembang
Senin,Rabu,Sabtu, pukul 13.00-15.00
4
Dk. Kembang (Atas)
Rumah Ibu Kholifah
Senin dan Selasa pukul 13.00-15.00
5
Dk. Kembang (Bawah)
Rumah Bapak Talbi
Minggu dan Rabu pukul 19.30-21.00
6
Dk. Sikele
Rumah Ibu Saodah
Minggu pukul 19.30 dan Rabu pukul 20.00



B.  Rekomendasi
1.      Bagi Desa Sawangan:
a.       Masyarakat Desa Sawangan hendaknya lebih menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan putra-putri mereka.
b.      Masyarakat Desa Sawangan agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi segala hal.
c.       Masyarakat desa lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.
d.      Lebih ditingkatkannya kerjasama antara masyarakat, dukuh dan pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan Desa Sawangan.
2.      Bagi Pemuda Desa Sawangan :
a.       Semoga program PBA yang telah dilaksanakan dapat ditindak lanjuti demi tercapainya tujuan pengentasan buta aksara.
b.      Adanya koordinasi antar pemuda dan instansi terkait yang mengurusi penuntasan buta aksara sehingga tidak terjadi tumpang tindih program yang akhirnya mengakibatkan tumpang tindih anggaran pemberantasan buta aksara.
c.       Kerjasama antara pemuda dan pemerintah desa lebih ditingkatkan.


C.  Kata Penutup
Laporan ini pada dasarnya berisi tentang pelaksanaan program penuntasan buta aksara sekaligus pedoman penyusunan bahan penelitian. Hal ini dimaksudkan sebagai panduan atau teknis bagi setiap anggota Tim PBA yang akan menjadi tutor dalam program Penuntasan Buta Aksara.
Oleh karena petunjuk teknis yang tercantum dalam laporan ini masih cukup global, maka setiap pemuda yang akan menjadi tutor dituntut untuk mampu mengembangkan dan memperkaya dengan kreatifitasnya sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat dan warga belajar, serta kebutuhan masing-masing kelompok belajar.
Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya pemuda yang akan melaksanakan program Tematik Penuntasan Buta Aksara sehingga dapat mengantarkan tercapainya tujuan utama PBA yakni untuk menuntaskan masyarakat buta aksara Desa Sawangan Khususnya dan di Kabupaten Pekalongan serata Jawa Tengah pada umumnya.




RENCANA PEMBELAJARAN


Tema               : Makanan Sehat
Bahan Ajar      :  Artikel tentang empat sehat lima sempurna
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Pengalaman dan kebiasaan WB mengkonsumsi makanan sehat sehari-hari.
2.
Membaca
·    Membaca  artikel tentang empat sehat lima sempurna.
    Misalnya: makanan apa saja yang harus di komsumsi, jumlahnya berapa, jenis-jenis makanan.
3.
Menulis
·    Menulis kalimat menggunakan kata kunci “kesehatan”.
·    Menulis jenis-jenis makanan yang termasuk  empat sehat lima sempurna.
·    Menulis materi yang disampaikan.
4.
Berhitung
·    Jenis-jenis makanan sehat yang dibutuhkan. Meliputi jumlah, berapa kandungan kalorinya, komposisi bahan, konvesi satuan hitung (persen , gram, cc, ml)
5.
Komunikasi
·    Diskusi pengalaman dan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang termasuk ke dalam empat sehat lima sempurna dengan menggunakan bahasa Indonesia, pembahasan materi, diskusi dan tanmya jawab menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Penegasan uraian kegiatan pembelajaran.
·    Mengulang kembali kemampuan baca, tulis, hitung, dan komunikasi berbahasa Indonesia.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema      : Lingkungan
·    Waktu    :
·    Tempat  :


                                                                        Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


NASIKHU H.D.

















RENCANA PEMBELAJARAN


Tema            : Lingkungan
Bahan Ajar   : Gambar Tempat pembuangan Akhir
                                                           ( TPA) dan Artikel Seputar TPA
Sasaran         : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Pengalaman dan kebiasaan WB membuang sampah sehari-hari.
2.
Membaca
·    Artikel tentang  masalah sampah atau tempat pembuangan sampah
    Misalnya: apa itu TPA, devinisi dari sampah itu sendiri, macam-macam sampah.
3.
Menulis
·    Melihat gambar kemudian
mendefinisikannya dalam bentuk tulisan sehingga membentuk suatu paragraf atau kalimat.
·    Menulis semua materi yang disampaikan oleh tutor.
4.
Berhitung
·    Jumlah sampah sehari-hari yang dibuang, macamnya, kandungan dari sampah, banyaknya TPA disekitar lingkungan WB.
5.
Komunikasi
·    Diskusi pengalaman dan kebiasaan membuang sampah dan pembuatan TPA menggunakan bahasa Indonesia.
·    Diskusi dan tanya jawab menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Penegasan uraian kegiatan pembelajaran.
·    Mengulang kembali kemampuan baca, tulis, hitung dan komunikasi berbahasa Indonesia.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema : Kelestarian dan Kebersihan Lingkungan
·    Waktu   :
·    Tempat  :



                                                                        Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


ETIKA K.U.















RENCANA PEMBELAJARAN

Tema               : Kelestarian dan Kebersihan Lingkungan
Bahan Ajar      : Poster dan Artikel Mengenai Lingkungan
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Pengalaman dan kebiasaan WB dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing warga belajar.
2.
Membaca
·    Membaca tulisan pada poster “Kelestarian Lingkungan Kita”.
·    Membaca artikel tentang lingkungan.
·    Membaca hasil cerita dari masing-masing warga belajar mengenai gambar pada poster yang dibawa oleh tutor sebagai bahan ajar.
3.
Menulis
·    Menulis kalimat dengan menggunakan kata kunci “Lingkungan”.
·    Menulis pengalaman mengenai kelestarian dan kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggal  masing-masing WB.
·    Menulis tanggapan dari bahan ajar berupa poster mengenai lingkungan yang dibawa oleh tutor.
4.
Berhitung
·    Menghitung huruf yang ada pada poster dan artikel mengenai lingkungan.
·    Mampu menghitung luas tanah disekitar  tempat tinggal.
·    Menghitung jumlah tetangga di sekitar  rumah, binatang piaraan, dll.
5.
Komunikasi
·    Berdiskusi, tanya jawab dan bercerita bersama Tentang Kelestarian dan Kebersihan Lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing WB, menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tema “Kelestarian dan Kebersihan Lingkungan”, seberapa jauh WB menguasai materi.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema     : Ekonomi Pengeluaran
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


KARSONO


                                               


RENCANA PEMBELAJARAN

Tema               : Ekonomi Pengeluaran
Bahan Ajar      : Gambar dan Artikel Tentang Transaksi Jual Beli
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.

Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Diskusi tentang barang-barang apa saja yang dibeli dalam satu bulan dan jumlah uang saku anak.

2.
Membaca
·    Membaca karangan tentang suatu peristiwa atau transaksi jual beli.

3.
Menulis
·    Menuliskan kegiatan yang dilakukan dalam sehari yang berhubungan dengan pengeluaran dalam bentuk paragraf.

4.
Berhitung
·    Menghitung jumlah uang telah dikeluarkan dalam sehari yang meliputi, uang saku anak, makanan , dll.

5.
Komunikasi
·    Menceritakan tentang kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dalam satu bulan dan cara membuat skala prioritas.

6.
Penegasan
·    Dalam memenuhi kebutuhan harus dibuat skala prioritas artinya yang lebih penting dan mendesak dipenuhi terlebih dahulu.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema     : Ekonomi Pendaatan
·    Waktu   :
·    Tempat  :


Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


MACHFUDHOH

                                               


















RENCANA PEMBELAJARAN


Tema               : Ekonomi Pendapatan
Bahan Ajar      : Karangan Tentang mata pencaharian
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar


No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Sharing tentang mata pencaharian masing-masing WB.
2.
Membaca
·    Membaca karangan tentang mata pencaharian yang biasa dilakukan warga Indonesia.

3.
Menulis
·    Menuliskan macam-macam pekerjaan dalam bentuk suku kata.
·    Menuliskan kegiatan yang telah dilakukan dalam sehari sebagai upaya untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk kalimat.

4.
Berhitung
·    Menghitung pendapatan yang diperoleh dalam sehari.
5.
Komunikasi
·    Diskusi tentang pekerjaan tambahan atau sampingan di desa Sawangan.
6.
Penegasan
·    Diskusi dan tanya jawab menggunakan bahasa Indosnesia.
·    Menyimpulkan pembelajaran

7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema : Kehidupan Keluarga
·    Waktu   :
·    Tempat  :


Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


FATKHUL MUJIB
                                               




















RENCANA PEMBELAJARAN

Tema               : Kehidupan Keluarga
Bahan Ajar      : Contoh Surat Pribadi dan Slip Penghasilan
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Menceritakan sekilas tentang kehidupan masing-masing WB.
2.
Membaca
·    Membaca contoh surat pribadi yang diberikan oleh tutor, meliputi: tanggal surat, salam pembuka, isi, salam penutup, pengirim, dan alamat surat.
·    Membaca contoh slip gaji yang diberikan oleh tutor meliputi nama perusahaan atau tempat bekerja dan rincian dana penmghasilan.
3.
Menulis
·    Menulis surat pribadi kepada anggota keluarga atau saudara  WB sesuai dengan ketentuan menulis surat pribadi.
·    Menulis skip penghasilan atau gaji dan sumber-sumber penghasilan.
4.
Berhitung
·    Menghitung jumlah keluarga, jumlah penghasilan setiap hari atau setiap minggu, dikurangi jumlah pengeluaran  dalam satu keluarga tiap harinya.
·    Menghitung sisa uang yang bisa ditabung dan jumlah tabungan selama satu tahun.

5.
Komunikasi
·    Berdiskusi, tanya jawab, dan bercerita bersama tentang kehidupan keluarga WB sehari-hari dengan menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tema kehidupan keluarga.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema     : Kenegaraan
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


M. SAIFI
                                   












RENCANA PEMBELAJARAN


Tema               : Kenegaraan
Bahan Ajar      : Teks Pancasila
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Menceritakan sekilas tentang HUT RI (masing-masing WB).
2.
Membaca
·    Membaca teks pancasila.
·    Membacakan cerita dari masing-masing WB mengenai HUT RI di sekitar tempat tinggal WB.
3.
Menulis
·    Menulis teks pancasila.
·    Menulis atau menceritakan tentang peringatan HUT RI disekitar tempat tinggal WB.
4.
Berhitung
·    Menghitung peserta yang ikut lomba memeriahkan HUT RI peserta dihitung di masing-masing lomba.
·    Menghitung berapa jumlah lomba yang diadakan.
5.
Komunikasi
·    Berdiskusi, tanya jawab dan bercerita bersama tentang peringatan HUT RI dengan menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tema kenegaraan “HUT RI”.

7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema    : Resep Masakan (Rolade)
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


A. BAQIR

                                               


















RENCANA PEMBELAJARAN


Tema               : Resep Masakan
Bahan Ajar      : Resep Membuat Rolade
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Menceritakan tentang makanan khas Desa Sawangan.
2.
Membaca
·    Membaca resep masakan (rolade) yang diberikan oleh tutor. Meliputi bahan-bahan yang diperlukan, peralatan yang digunakan, dan cara membuat.
3.
Menulis
·    Menulis resep rolade yang meliputi bahan yang diperlukan, peralatan yang digunakan, dan cara membuat rolade.
4.
Berhitung
·    Menghitung komposisi atau jumlah bahan yang akan digunakan (kg, liter, cc).
Misal: jika menggunakan 40 buah tahu berapa (kg) daun ketela dan daging yang digunakan, serta berapa liter minyak dan berapa butir telur yang digunakan.
5.
Komunikasi
·    Berdiskusi tentang praktik pembuatan rolade.
·    Saling bertukar resep masakan lain secara lisan menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Apakah WB sudah siap dan mengerti cara pembuatan rolade.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema : Resep Minuman (Sup Buah)
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


UMI ARIFAH

                                   


















RENCANA PEMBELAJARAN


Tema                  : Resep Masakan
Bahan Ajar         : Resep Minuman Sup Buah
Sasaran               : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Menceritakan tentang minuman yang sering di buat oleh warga belajar.
·    Menceritakan makanan khas Desa Sawangan
2.
Membaca
·    Membaca resep minuman sup buah yang diberikan tutor, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan yang harus disediakan, dan cara pembuatan sup buah.
3.
Menulis
·    Menulis resep minuman sup buah yang meliputi bahan yang diperlukan, peralatan yang digunakan, dan cara membuat rolade.
4.
Berhitung
·    Menghitung komposisi atau jumlah bahan yang akan digunakan (kg, liter, cc).
·    Misal: jumlah buah yang digunakan, liter air yang digunakan, takaran sirup dan susu sesuai jumlah air yang digunakan.
5.
Komunikasi
·    Berdiskusi tentang praktik pembuatan sup buah.
·    Saling bertukar resep minuman lain secara lisan menggunakan bahasa Indonesia.
6.
Penegasan
·    Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Apakah WB sudah siap dan mengerti cara pembuatan sup buah.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema : Kehidupan Keluarga
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


NIKHAYATUN N.R.
                                   
           


















RENCANA PEMBELAJARAN


Tema               : Kesehatan
Bahan Ajar      : Wacana Muntaber
Sasaran            : WB Keaksaraan Dasar

No.
Kegiatan
Materi Pembelajaran
1.
Apersepsi
Dimulai dengan diskusi atau ngiobrol santai
·    Pengalaman waraga belajar pernah mengalami muntaber dan kebiasaan warga belajar membersihkan jamban serta kebiasaan mencuci tangan.
2.
Membaca
·    Wacana muntaber, pengertian muntaber, penyebab muntaber, ciri-ciri muntaber, cara pencegahan muntaber, dan cara mengobati muntaber.
3.
Menulis
·    Menulis pengalaman pribadi saat mengalami muntaber.
·    Menulis obat yang digunakan untuk mencegah muntaber.
4.
Berhitung
·    Berapa kali membersihkan jamban dalam seminggu, satu bulan, berapa kali mencuci tangan dalam sehari, dan takaran untuk membuat oralit.
5.
Komunikasi
·    Tanya jawab, kata-kata dalam wacana yang tidak dimengerti.
·    Diskusi pengalaman pribadi ketika mengalami muntaber.
·    Diskusi cara  penanganan pertama pada penderita muntaber.
·    Diskusi cara membuat oralit.
6.
Penegasan
·    Menarik kesimpulan dari wacana muntaber.
·    Tanya jawab tentang muntaber.
·    Mengungkapakan kembali wacana muntaber secara lisan dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menggunakan bahasa Indonesia.
7.
Kesepakatan Belajar
·    Tema : Tanggal Ujian
·    Waktu   :
·    Tempat  :



Pekalongan, 9 Oktober 2010
Tutor ,


UMI ARIFAH
                                   















0 komentar:

Posting Komentar